Jumat, 20 Mei 2016

TWO WAY CLASSIFICATION Randomized Complete-Block Design (RCBD)/Rancangan Blok Random Lengkap (RBRL)



Pada suatu penelitian mengetahui pengaruh pemberian obat jamur pada kasus dermatophytosis pada     4 ekor anjing dengan 4 perlakuan pada pengobatan, yaitu :
Kelompok I      :           oral griseovulvin (G)
Kelompok II     :           oral griseovulvin + topikal kanamycin (GK)
Kelompok III    :           topikal kanamycin (K)
Kelompok IV    :           tanpa terapi (T)
Infeksi jamur pada kulit diamati dalam 6 minggu (minggu sebagai blok). Setiap blok di kenakan perlakuan secara random. Hasil pemeriksaan pengobatan dermatophytosis sebagai berikut :
Kelompok perlakuan
Minggu ke
I
II
III
IV
V
VI
I (G)
5.00
4.75
4.50
4.25
4.00
3.50
II (GK)
4.50
4.45
4.00
3.50
2.50
1.00
III (K)
5.50
5.25
5.00
4.60
4.40
4.20
IV (T)
5.20
5.35
5.45
5.75
6.20
6.50
                     Diukur diameter kesembuhan dari dermatophytosis tersebut sebagai indikasi kesembuhan
Pengujian hipotesis :
1.      H0        :           semua perlakuan tidak berpengaruh secara signifikan
            (µ1 = µ2 = µ3 = µ4)
H1        :           terdapat perlakuan yang berpengaruh secara signifikan
(paling tidak ada satu dari µi  yang  berbeda)
2.      Uji statistik      :           Anova two-way (Uji F-test)
3.      α          =          0,05
4.      Tolak H0 bila F hitung ≥ F tabel
5.      Analisis Statistik :
Between-Subjects Factors



Value Label
N
Perlakuan
1
Griseofulvin
6
2
Griseofulvin + Kanamycin
6
3
Kanamycin
6
4
Tanpa Terapi
6
Minggu
1
Minggu I
4
2
Minggu II
4
3
Minggu III
4
4
Minggu iV
4
5
Minggu V
4



6
Minggu VI
4
  Pada rancangan blok random lengkap di atas, setiap perlakuan dikenakan 6 kali perulangan per blok. Sehingga total terdapat 4 x 6 = 24 observasi.


Univariate Analysis of Variance
Tests of Between-Subjects Effects
Dependent Variable:Diameter




Source
Type III Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Corrected Model
22.593a
8
2.824
4.734
.005
Intercept
498.226
1
498.226
835.181
.000
Perlakuan
18.259
3
6.086
10.202
.001
Minggu
4.335
5
.867
1.453
.262
Error
8.948
15
.597


Total
529.768
24



Corrected Total
31.542
23



a. R Squared = .716 (Adjusted R Squared = .565)


  Analisis perlakuan pengobatan :
Berdasarkan nilai sig. (p_value<0.05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 di terima.
Artinya bahwa terdapat pengaruh perlakuan pengobatan terhadap diameter dari dermatophytosis pada anjing dengan tingkat signifikansi 5%.
  Analisis waktu/minggu (Blok) :
Berdasarkan nilai sig. (p_value> 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 gagal di tolak.
Artinya bahwa tidak terdapat pengaruh blok (waktu/minggu) terhadap diameter dari dermatophytosis pada anjing pada tingkat signifikansi 5%.

Estimated Marginal Means
1. Minggu
Dependent Variable:Diameter


Minggu
Mean
Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Minggu I
5.050
.386
4.227
5.873
Minggu II
4.950
.386
4.127
5.773
Minggu III
4.738
.386
3.914
5.561
Minggu iV
4.525
.386
3.702
5.348
Minggu V
4.275
.386
3.452
5.098
Minggu VI
3.800
.386
2.977
4.623

2. Perlakuan
Dependent Variable:Diameter



Perlakuan
Mean
Std. Error
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Griseofulvin
4.333
.315
3.661
5.005
Griseofulvin + Kanamycin
3.325
.315
2.653
3.997
Kanamycin
4.825
.315
4.153
5.497
Tanpa Terapi
5.742
.315
5.070
6.414

  Urutan diameter dermatophytosis yang paling besar diperoleh dari kelompok perlakuan Tanpa Terapi sebaliknya rata-rata terendah diperoleh dari kelompok perlakuan Griseofulvin+Kanamycin
  Nilai rata-rata diameter dermatophytosis terbesar diperoleh saat pengamatan  minggu ke – 1, sebaliknya rata-rata terkecil diperoleh dari saat pengamatan minggu– 6.

Post Hoc Tests
Minggu
Multiple Comparisons
Diameter
Tukey HSD





(I) Minggu
(J) Minggu
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Minggu I
Minggu II
.1000
.54614
1.000
-1.6744
1.8744
Minggu III
.3125
.54614
.991
-1.4619
2.0869
Minggu iV
.5250
.54614
.923
-1.2494
2.2994
Minggu V
.7750
.54614
.716
-.9994
2.5494
Minggu VI
1.2500
.54614
.257
-.5244
3.0244
Minggu II
Minggu I
-.1000
.54614
1.000
-1.8744
1.6744
Minggu III
.2125
.54614
.999
-1.5619
1.9869
Minggu iV
.4250
.54614
.967
-1.3494
2.1994
Minggu V
.6750
.54614
.813
-1.0994
2.4494
Minggu VI
1.1500
.54614
.335
-.6244
2.9244
Minggu III
Minggu I
-.3125
.54614
.991
-2.0869
1.4619
Minggu II
-.2125
.54614
.999
-1.9869
1.5619
Minggu iV
.2125
.54614
.999
-1.5619
1.9869
Minggu V
.4625
.54614
.953
-1.3119
2.2369
Minggu VI
.9375
.54614
.542
-.8369
2.7119
Minggu iV
Minggu I
-.5250
.54614
.923
-2.2994
1.2494
Minggu II
-.4250
.54614
.967
-2.1994
1.3494
Minggu III
-.2125
.54614
.999
-1.9869
1.5619
Minggu V
.2500
.54614
.997
-1.5244
2.0244
Minggu VI
.7250
.54614
.766
-1.0494
2.4994
Minggu V
Minggu I
-.7750
.54614
.716
-2.5494
.9994
Minggu II
-.6750
.54614
.813
-2.4494
1.0994
Minggu III
-.4625
.54614
.953
-2.2369
1.3119
Minggu iV
-.2500
.54614
.997
-2.0244
1.5244
Minggu VI
.4750
.54614
.948
-1.2994
2.2494
Minggu VI
Minggu I
-1.2500
.54614
.257
-3.0244
.5244
Minggu II
-1.1500
.54614
.335
-2.9244
.6244
Minggu III
-.9375
.54614
.542
-2.7119
.8369
Minggu iV
-.7250
.54614
.766
-2.4994
1.0494
Minggu V
-.4750
.54614
.948
-2.2494
1.2994
Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .597.



  Pada kolom 95% confindence interval, jika lower bound dan upper bound melewati angka nol maka pengaruh (I) kelompok dengan (j) kelompok adalah sama.Dengan metode Tukey, Nampak bahwa semua interval melewati nol.

Homogeneous
Diameter
Tukey HSD

Minggu
N
Subset
1
Minggu VI
4
3.8000
Minggu V
4
4.2750
Minggu iV
4
4.5250
Minggu III
4
4.7375
Minggu II
4
4.9500
Minggu I
4
5.0500
Sig.

.257
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
 Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .597.
  Analisis ini mengindikasikan bahwa tidak ada kelompok perlakuan yang memberikan pengaruh signifikan berbeda terhadap diameter dari dermatophytosis.

Perlakuan
Multiple Comparisons
Diameter
Tukey HSD






(I) Perlakuan
(J) Perlakuan
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
Griseofulvin
Griseofulvin + Kanamycin
1.0083
.44593
.152
-.2769
2.2936
Kanamycin
-.4917
.44593
.693
-1.7769
.7936
Tanpa Terapi
-1.4083*
.44593
.030
-2.6936
-.1231
Griseofulvin + Kanamycin
Griseofulvin
-1.0083
.44593
.152
-2.2936
.2769
Kanamycin
-1.5000*
.44593
.020
-2.7852
-.2148
Tanpa Terapi
-2.4167*
.44593
.000
-3.7019
-1.1314
Kanamycin
Griseofulvin
.4917
.44593
.693
-.7936
1.7769
Griseofulvin + Kanamycin
1.5000*
.44593
.020
.2148
2.7852
Tanpa Terapi
-.9167
.44593
.212
-2.2019
.3686
Tanpa Terapi
Griseofulvin
1.4083*
.44593
.030
.1231
2.6936
Griseofulvin + Kanamycin
2.4167*
.44593
.000
1.1314
3.7019
Kanamycin
.9167
.44593
.212
-.3686
2.2019
Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .597.





*. The mean difference is significant at the .05 level.




  Pada kolom 95% confindence interval, jika lower bound dan upper bound melewati angka nol maka pengaruh (I) metode dengan (j) metode adalah sama.
  Dengan metode Tukey, nampak bahwa interval melewati nol kecuali untuk pasangan metode       G dengan T, GK dengan K, GK dengan T.
  Analisis ini mengindikasikan bahwa pemberian Kanamycin memberikan pengaruh signifikan berbeda terhadap mengecilnya diameter dari dermatophytosis pada anjing. Sedangkan untuk pasangan metode G dan K cenderung memberikan pengaruh yang tidak berbeda dalam penurunan diameter dari dermatophytosis.

Homogeneous
Diameter
Tukey HSD




Perlakuan
N
Subset
1
2
3
Griseofulvin + Kanamycin
6
3.3250


Griseofulvin
6
4.3333
4.3333

Kanamycin
6

4.8250
4.8250
Tanpa Terapi
6


5.7417
Sig.

.152
.693
.212
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on observed means.
 The error term is Mean Square(Error) = .597.
  Analisis ini mengindikasikan bahwa macam pengobatan tidak ada yang memberikan pengaruh signifikan berbeda terhadap diameter dari dermatophytosis.

Profile
  Dari plot diatas, Nampak bahwa minggu I menunjukkan rata-rata kadar glukosa paling rendah pada setiap perlakuan dibanding dengan minggu II, III, IV, V dan VI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar