Pedet adalah anak sapi yang baru
lahir hingga umur 8 bulan. Selama 3-4 hari setelah lahir pedet harus
mendapatkan kolostrum dari induknya, karena pedet belum mempunyai anti bodi
untuk resistensi terhadap penyakit.
Setelah dipisahkan dari induk sapi, barulah
pedet dilatih mengkonsumsi suplemen makanan sedikit demi sedikit sehingga
pertumbuhanya optimal.
Pada saat lahir pedet
memiliki ukuran tubuh yang kecil, tetapi dengan ukuran kepala yang relatif
besar dengan kaki yang panjang. Hal ini disebabkan oleh karena proses
pertumbuhan bagian tubuh yang memang berbeda-beda.
Pada saat pedet lahir
pencapaian berat badan baru mencapai sekitar 8%. Secara berurutan yang tumbuh
atau terbentuk setelah lahir adalah saraf, kerangka, dan otot yang menyelubungi
seluruh kerangka. Semua itu sudah terbentuk sejak dalam kandungan. Kepala dan
kaki merupakan bagian tubuh yang tumbuh paling awal daripada bagan tubuh yang
lain, sedangkan bagian punggung pinggang dan paha baru tumbuh kemudian.
Jika
dibandingkan dengan ternak sapi dewasa, pedet relatif kakinya lebih tinggi dan
dadanya lebih sempit. Kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan. Badannya
lebih pendek atau dangkal dan kurus serta ukuran kepalanya lebih pendek.
Semakin bertambah umurnya semakin memanjang ukuran kepalanya menyebabkan
pedet mati lemas saat lahir, lemah, infeksi dan sulit dibesarkan. Pemeliharaan pedet mulai dari penanganan kelahiran, pemberian identitas, pola pemberian pakan, pemantauan terhadap pertumbuhan dan pertambahan bobot badan, pencegahan dan penanganan terhadap penyakit, serta kebersihan dan fasilitas kandang hingga pedet berumur 8 bulan, sangat mempengaruhi keberhasilan tercapainya pedet sebagai calon bibit unggul pada usaha peternakan sapi.
Manajemen pemeliharaan pedet merupakan salah satu bagian
dari proses penciptaan bibit sapi yang bermutu. Untuk itu maka sangat diperlukan
penanganan yang benar mulai dari sapi itu dilahirkan sampai mencapai usia
sapih/dara. Penanganan pedet pada saat lahir : semua lendir yang ada dimulut
dan hidung harus dibersihkan demikian pula yang ada pada tubuhnya menggunakan
handuk yang bersih.
Buat pernapasan buatan bila pedet tidak bisa bernapas.
Potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan iodium untuk mencegah
infeksi lalu diikat. Berikan jerami kering sebagai alas. Beri kolostrum
secepatnya paling lambat 30 menit setelah lahir (Sanuri, 2010). Setelah lahir
pedet harus segera mendapatkan kolostrum dari induknya, karena tingkat kematian
dapat mencapai 16-20%, 3-4 hari setalah lahir pedet perlu mendapatkan perhatian
tata cara pemeliraraan.
Khusus pada periode kolostrum pedet belum bisa mengasilkan
antibody (Imonoglubulin) di minggu pertama setelah kelahiran dan harus
mendapatkan dari kolostrum agar tahan terhadap serangan penyakit. Kolostrum
juga berfungsi sebagai laxative (urus-urus) untuk mengeluarkan kotoran
sisa-sisa metabolisnme.
Pemeliharaan pedet secara alami dapat dilakukan dengan
membiarkan pedet selalu bersama induknya sampai dengan pedet disapih umur 6 – 8
bulan, baik saat digembalakan maupun didalam kandang
Untuk dapat melaksanakan program pemberian pakan pada pedet,
ada baiknya kita harus memahami dulu susunan dan perkembangan alat pencernaan
anak sapi.
Dengan
penanganan dan perawatan yang tepat akan dapat mengoptimalakan performan pedet
yang nantinya benar-benar siap menjadi replacement stock menggantikan
sapi yang sudah tidak berproduksi lagi. Pedet yang harus dipelihara terus
setiap tahunnya untuk peremajaan adalah 30% dari jumlah populasi induk.