Disampaikan pada Kegiatan Pengukuhan KTT Kambing Sopoq Ate
Oleh Drh. Diah Purwita Sari, MSc.
Lokasi Dusun Lelede Desa Lelede
Kecamatan Kediri
Ternak kambing merupakan ternak yang potensial untuk
dikembangkan di Lombok mengingat daerah Lombok memiliki potensi lahan hijauan
yang masih luas. Selain itu ternak kambing masih sangat diminati baik dagingnya
maupun susu kambing.
Kelompok Tani Ternak Kambing Sopoq Ate memiliki keinginan
untuk mengembangkan ternak kambing terutama ternak kambing peranakan Ettawa Sinduro.
Mengingat ternak kambing etawa dapat menghasilkan daging dan susu dan
perkembangan ternak kambing ini di daerah Sinduro sangat baik.
Dalam pemeliharaan ternak kambing perlu diperhatikan pula
masalah kesehatannya. Beberapa penyakit yang dapat menyerang ternak kambing
diantaranya adalah : Scabies (Korengan), Myasis (Ulatan), Bloat (Kembung),
Conjungtivitis (Radang Pada Mata), Enteritis (Diare), Helminthiasis (Cacingan)
dan Pneumonia (Radang Paru-paru).
Penyakit pada kambing diantaranya pada daerah kulit seperti
Scabies yang disebabkan oleh tungau menyerang kulit kambing terutama pada ujung
telinga, hidung, ujung kaki dan ekor. Dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan
keropeng pada seluruh bagian tubuh yang terkena tungau, dan apabila penyakit
ini berlanjut bahkan dapat menyebabkan kematian pada kambing akibat kambing
menjadi kurus dan tidak mau makan. Cara pencegahannya adalah dengan menjaga
kebersihan kandang dan memisahkan kambing yang terkena Scabies dengan kambing
yang sehat. Pada kambing yang terkena Scabies dilakukkan pengobatan. Penyakit
lain yang dapat dijumpai pada daerah kulit adalah Myasis yang dapat ditandai
dengan adanya ulat pada daerah lesi/luka. Myasis pada ternak kambing sering
dijumpai pada anak kambing yang baru lahir di daerah pusar dan pada kambing
betina pada daerah anus setelah induk melahirkan. Salah satu cara mencegah
terjadinya myasis pada kambing adalah dengan membersihkan daerah luka dan
menghindari luka dihinggapi oleh lalat serta selalu menjaga kebersihan kandang.
Apabila ada kambing yang terkena myasis dapat dilakukan pengobatan dan
dilakukan pembersihan ulat pada daerah yang luka.
Penyakit yang sering dijumpai pada pencernaan kambing adalah
Bloat, Enteritis dan Helminthiasis. Bloat dan Enteritis dapat disebabkan karena
pemberian pakan yang salah sehingga menyebabkan kambing mengalami Bloat ataupu
Enteritis. Gejala dari Bloat sendiri adalah perut kambing tampaqk membengka dan
apabila diperkusi (pukul) teraba banyak udara di dalam perut kambing. Sedangkan
pada kasus Enteritis dapat dilihat adanya kotoran yang cair karena kambing
mengalami diare yang apat disebabkan oleh pakan dan dapat juga disebabkan oleh
parasite/bakteri/maupun virus. Penanganan dari Bloat dengan memberikan
Antibloat yaitu obat yang mengandung Dimeticon sehingga udara dalam perut dapat
berkurang dan dapat juga dengan melakukan trokart yaitu menusukkan daerah rumen
kambing sehingga gas dapat keluar melalui trocar tersebut. Adapun pada kasus
enteritis pengobatan tergantung pada etiologi (penyebab) dari Enteritis tersebut.
Bila di sebabkan oleh cacing maka diberikan obat anthelmethika sedangkan pada
enteritis yang disebabkan oleh bakteri/protozoa dapat diberikan antibiotika dan
virtamin untuk membantu proses kesembuhannya.
Conjungtivitis (radang pada mata) sering ditandai dengan
adanya kemerahan pada mata kambing baik salah satu mata maupun kedua mata.
Conjungtivitis dapat disebabkan karena mata terkena debu ataupun serpihan kayu
kandang akibat kandang yang kurang bersih dan kandang yang terbuat dari
kayu/bambu. Pengobatan dapat dilakukan dengan memberikan larutan tetes mata
pada kambing dan selalu menjaga kebersihan kandang.
Kasus lain yang dijumpai pada kambing adalah Pneumonia, dapat
disebabkan karena udara dingin, kambing yang diletakkan pada kandang yang
lembab (bukan kandang panggung). Sehingga untuk kasus kejadian pneumonia pada
kambing harus diperhatikan bentuk kandang dan sirkulasi dari kandang, jangan
biarkan kandang terlalu tertutup tanpa sirkulasi yang baik dan bentuk kandang
untuk kambing harus kandang panggung. Pengobatan untuk pneumonia dapat dengan
memberikan antibiotika yang sesuai dan perbaikan kandang.
Demikian permasalahan kesehatan ternak kambing yang sering
dijunpai di masyarakat, semoga ke depan Kelompok Sopoq Angen dapat
mengembangkan ternak kambing menjadi produk yang dapat meningkatkan taraf hidup
kelompok dan anggota kelompok serta masyarakat sekitar. Dan kelompok dapat
selalu menjaga kebersihan kandang, sanitasi kandang, pemberian pakan yang baik
dan manajemen pemeliharaan yang baik sehingga ternak dan masyarakat sekitar
kandang juga sama sama terjaga kesehatannya.
Manusya Mriga Satwa Sewaka